Dukung Jokowi-JK, Bekraf Gelar Workshop di Sumedang

Dukung Jokowi-JK, Bekraf Gelar Workshop di Sumedang
Direktorat Edukasi Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menyelenggarakan workshop bertema “Pendataan dan Pengembangan Desain Kemasan di Sumedang" pada Senin (17/9) di Sumedang, Jawa Barat. Foto: Humas Bekraf

Sementara pakar Kemasan IPB Endang Warsiki dalam materinya mengatakan, penjaminan kualitas produk dalam kemasan selama ini yang hanya didasarkan pada label kedaluarsa. Label ini bersifat pasif, karena hanya benar jika produk diperlakukan sesuai dengan kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan.

Label kedaluarsa ini kata Endang, tidak dapat menginformasikan bagaimana kualitas riil produk jika terjadi kesalahan penanganan produk selama penyimpanan.

“Sebuah inovasi dikembangkan dengan memberikan label indikator warna yang diletakan baik di dalam maupun di luar kemasan. Label ini sensitif terhadap perubahan lingkungan penyimpanan dan akan berubah warna jika lingkungan kemasan tidak memenuhi kebutuhan yang dipersyaratkan dan sekaligus sebagai indikasi telah terjadi perubahan kualitas produk yang dikemas,” kata Endang.

Sedangkan Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf Poppy Savitri menjelaskan perekonomian Indonesia beralih dari semula era industri, beralih ke era ekonomi kreatif. Sektor ini menjadi unggulan sekaligus harapan besar bagi perekonomian Indonesia. Terbukti kontribusi sektor ini meningkatkan devisa negara, termasuk menyediakan lapangan kerja yang cukup besar.

Indonesia mempunyai beberapa indikator yang menunjukkan adanya potensi besar untuk dikembangkan secara ekonomi yang digerakkan oleh kreatifitas/ide berbasis kekayaan budaya dan lingkungan alam, dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin maju saat ini.

Selain kekayaan budaya dan lingkungan alam, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang diprediksi akan memiliki bonus demografi dengan proporsi penduduk usia produktif sangat besar mencapai 60 persen dari total penduduk. Ketersediaan sumber daya manusia ini merupakan modal dasar dalam pengembangan ekonomi kreatif yang hadir dari ide dan kreatifitas manusia yang tidak terbatas.

"Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mempunyai sasaran pencapaian strategis yakni naiknya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari 7,5 persen menjadi 12 persen, menyerap tenaga kerja dari 12 juta menjadi 13 juta, berkontribusi terhadap ekspor/Devisa Bruto dari 6,4 persen menjadi 10 persen  (Renstra Badan Ekonomi Kreatif, 2015).

Pencapaian Sasaran strategis tersebut dirinci pertahun perkembangannya dengan angka tertentu. Pada tahun 2016, misalnya, Pendapatan Domestik Bruto diharapkan telah naik menjadi 8,5 persen dan tenaga kerja yang terserap telah mencapai 12.400.000 orang. Adapun kontribusi ekpor telah mencapai 7 persen,” papar Poppy.

Sudah saatnya kaum perempuan diikutsertakan untuk mewujudkan terselenggaranya ekonomi kreatif di Indonesia. Perempuan mempunyai peran yang sangat penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News