Dukung Program Menkes untuk Mencari Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri

Saat ini, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setiap tahun devisa yang hilang akibat banyaknya masyarakat berobat ke luar negeri bisa mencapai Rp110 triliun.
“Ini mencerminkan bukan layanan kesehatan nasional yang buruk, melainkan belum memenuhi seluruh kebutuhan pasien di dalam negeri. Sangat mungkin sebabnya ketersediaan dokter spesialis yang terbatas,” kata John.
Lebih lanjut John menjelaskan program adaptasi dokter spesialis tamatan luar negeri yang digulirkan pemerintah harus berkesinambungan.
Cara lainnya, agar kebutuhan dokter spesialis teratasi secara jangka pendek, yakni membuka perizinan praktik bagi dokter spesialis dari luar yang bisa memberikan banyak manfaat.
“Setidaknya sebagai jump start saja, dan melakukan transfer pengetahuan, selebihnya harus ditempuh solusi jangka panjang seperti dilakukan ekosistem kesehatan yang dimiliki Lippo Group,” sambungnya.
Sebagai pelaku industri kesehatan sejak mendirikan SILO pada 1992, Lippo Group secara serius menggarap ekosistem kesehatan dari hulu ke hilir.
“Kami sejak semula memikirkan rencana jangka panjang mengembangkan industri kesehatan nasional dengan pendirian rumah sakit yang dibarengi juga dengan keberadaan Fakultas Kedokteran UPH. Hal ini berhasil meningkatkan produksi dokter dan dokter spesialis yang diberikan beasiswa, serta mereka bisa berkarir jangka panjang di SILO,” kata John.
John mengaku tidak melebihkan keberhasilan SILO yang kini memiliki jaringan 40 rumah sakit di 27 provinsi.
John Riady mendukung niat pemerintah untuk mencari menyelesaikan permasalahan krisis dokter spesialis di Indonesia.
- Cegah Penyakit Tidak Menular, Remaja Diminta Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS
- BSMI Berangkatkan 5 Dokter Spesialis ke Gaza, Mohon Doanya
- Krisis Bius
- Menkes Imbau Pemudik Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Berkendara untuk Hindari Kecelakaan
- Cegah Kecelakaan Arus Balik, Menkes: Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Sudah Cukup