Dulu Gatot Janji kalau Menang Balik ke Sini Lagi, Eh…gak Datang, Masuk KPK

Dulu Gatot Janji kalau Menang Balik ke Sini Lagi, Eh…gak Datang, Masuk KPK
Pasogit Limbong di lokasi sumur tempat sumber air Aek Sipitu Dai di Samosir (29/6). Foto: MASRIA PANE/Jawa Pos

Kalau kemudian ada begitu banyak orang rela menempuh jarak 60 kilometer dari Tomok, ibu kota Kabupaten Samosir, ke sumber air di Desa Limbong tersebut, itu karena diyakini airnya berkhasiat. ’’Daya saktinya’’ pun beragam. Berbeda di tiap pancuran.

Jawa Pos termasuk beruntung tak mengalami kesulitan masuk setelah menjelaskan maksud kedatangan. Puluhan pengunjung lain yang masing-masing telah membawa botol terhenti di depan pintu masuk yang digembok.

Menurut Pasogit, gembok tersebut dipasang sejak dua tahun silam. Itu dilakukan karena warga setempat khawatir pengunjung bermain-main di ruang ritual.

Di ruangan tersebut, sebuah pohon besar yang disebut dabi-dabi langsung menyambut begitu pintu dibuka. Bentuknya hampir mirip pohon beringin.

Kalau ingin merasakan khasiat air dari Aek Sipitu Dai, pengunjung diwajibkan mengikuti ritual di ruang tersebut. Ke sana pula Pasogit membawa Jawa Pos sebelum melihat ketujuh sumber mata air. Memanjatkan doa sambil meletakkan jeruk purut dan sirih di antara tujuh mangkuk putih di sana.

Ada total tujuh pancuran di kompleks Aek Sipitu Dai. Terbagi menjadi empat di area perempuan dan tiga sisanya di area laki-laki. Kedua bagian terpisah tembok.

Yang dicicipi Jawa Pos tadi air dari pancuran kedua di bagian perempuan. Khasiatnya, konon, enteng jodoh.

’’Gadis yang belum dapat jodoh ambil air atau mandi di pancuran ini (menunjukkan pancuran yang kedua),’’ ujar Pasogit.

Konon, air dari Aek Sipitu Dai punya kasiat cukup beragam. Mulai untuk bayi, enteng jodoh, kehamilan, sampai karir. Dua tahun terakhir pintu masuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News