Dulu Masjid Ini Dibakar PKI, Rata Tanpa Sisa

Dulu Masjid Ini Dibakar PKI, Rata Tanpa Sisa
Masjid Quba di Desa Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, NAD. Foto: JURNALISA/RAKYAT ACEH/JPNN.com

Di masjid Quba juga terdapat Alquran kecil yang lazim disebut Alquran Kerto. “Mungkin nama itu sering disebut karena Alquran kecil itu diikat dengan tali yang sering disebut Kerto. Selama ini disebut Alquran sumpah,” dijelaskan Isa Umar.

Ada juga masyarakat yang sudah bertekad untuk bersumpah, lalu setelah dipikir-pikir batal melakukan sumpah, mungkin saja karena takut.

Kemudian pada tahun 80-an masjid Quba juga sering dikunjungi para menter serta orang-orang penting dari Malaysia. Mereka selain berfoto-foto juga berdoa di dalam masjid.

Selain tempat ibadah, juga sebagai tempat mengambil air suci di belakang masjid. Telaga dengan kedalaman dua meter itu selalu penuh dengan air, disebut Telaga Monyeng.

“Kebeningan airnya sama dengan air zamzam, dan selama ini banyak masyarakat yang mengambil untuk tawar (pengobatan),” ujar Isa Umar.(mai)


21 Juli 1965, langit Bebesen malam itu tampak memerah. Cahaya api datang dari Masjid Quba yang dibakar tujuh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News