Dulu Seteru, Kini Sekutu: Drama Politik Indonesia Menjelang Pemilu

Dulu Seteru, Kini Sekutu: Drama Politik Indonesia Menjelang Pemilu
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko berpelukan saat deklarasi relawan Prabu Bersatu di Semarang (18/08). (Foto: Facebook/ Prabowo Subianto)

Basis ideologi yang lemah ini pula, menurut Yoes, yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengidentifikasikan dirinya dengan partai politik tertentu.

"Party ID-nya rendah banget dan lebih terpaku pada sosok atau figur, dan hari ini figur yang dilihat banget ya, Jokowi."

Menurutnya faktor ini menjelaskan pentingnya dukungan Jokowi, baik untuk partai politik atau untuk capres itu sendiri.

"Karena kalau Jokowi bilang 'oke, besok saya dukung calon A', most likely pendukung solid Jokowi akan pindah mendukung calon tersebut," jelasnya.

"Termasuk juga PSI yang punya kepentingan lolos ke parlemen tahun ini, mereka ingin dilihat sebagai partai loyalis pendukung Jokowi, mengambil ceruk orang-orang pendukung Jokowi tapi belum terafiliasi dengan partai politik," pungkas Yoes.



Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Politisi, partai politik, bahkan relawan juga bisa berbalik arah. Inilah politik Indonesia menjelang pesta demokrasi lima tahunan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News