Dulu, Toni Keluar Semua Lari. Sekarang, Toni Datang Semua Memanggil

Dulu, Toni Keluar Semua Lari. Sekarang, Toni Datang Semua Memanggil
SEHATI: Harwan (kiri) dan Toni saat bertemu di Studio X-Code Jogjakarta bulan lalu. F-GUNAWAN SUTANTO / JAWA POS

Harwan kini memang sudah tidak tinggal satu rumah lagi dengan Toni. Sejak sembilan bulan lalu Harwan hijrah ke Jakarta karena menikah. Namun, menurut dia, perannya itu kini telah tergantikan oleh semua kru X-Code. "Selama ini saya memang ingin membuat tempat yang nyaman untuk hidup bersama, berdampingan dengan Mas Toni. Jadi, meskipun tidak ada saya, semua bisa merawat dia," paparnya.

Terkait tudingan eksploitasi kegilaan Toni, Harwan hanya tersenyum. Dia mempersilakan orang mengatakan seperti itu. Pria yang kini tinggal di Bintaro itu lantas menjelaskan beberapa kali menolak komersialisasi Toni. Termasuk ketika datang tawaran dari televisi swasta yang ingin memutarkan ulang video atau biro iklan yang menawarkan Toni sebagai ambience sebuah produk. "Kami tidak menerima sponsorship. Kami menyisihkan uang dari hasil orderan job membuat video dari klien," terangnya.

Dia mengaku X-Code salah satunya terkenal karena Toni. Namun, dia tidak pernah mengomersialkan itu. Sekalipun, untuk magang mahasiswa yang datang dari berbagai daerah. Saat mulai banyak yang mengenal kualitas karya X-Code, mahasiswa dari berbagai daerah memang mulai berdatangan untuk magang.

Harwan mengatakan tak pernah meminta dan menerima apa pun dari mahasiswa-mahasiswa tersebut. "Saya mendapatkan ilmu selama ini dari hal-hal gratis seperti internet. Lha kenapa saya harus membagikannya dengan membayar," ujar pria yang protol dari dua kampus di Jogjakarta itu.

Harwan berharap dirinya bersama kawan-kawannya bisa terus merawat Toni hingga akhir hayat meski mungkin tayangan TBS tidak diproduksi lagi. Tayangan itu memang hampir setahun ini vakum dan rencananya dilanjutkan pada 2014 dengan konsep baru. Tapi, tampaknya, Harwan lebih serius menyiapkan proyek idelismenya yang lain, yakni sebuah komedi situasi yang tak dibintangi Toni.

"Saya berharap dari pengalaman ini, semua orang di banyak tempat bisa lebih peduli dengan lingkungannya. Terlebih ketika menemukan orang-orang seperti Mas Toni ini, anggap mereka ada. Jangan malah dipinggirkan," ungkapnya. (*/c2/kim)

Videografer Harwan Panuju mengangkat seorang penderita skizofrenia di sekitar tempat tinggalnya menjadi seorang bintang serial video di media sosial.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News