'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'

'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'
MANTAN TERORIS : Abdurrahman Ayub, mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang sempat berencana memerangi NKRI. Fotografer:Hanri DL Siahaan /Radar Kaltara/JPG

Sebelumnya Ayub juga pernah belajar selama dua tahun dengan Dr Abdul Najam. Dalam kitab Dr Abdul Najam, yang terdiri dari 13 jilid tersebut menyebutkan semua jemaah yang tidak menjalankan jihad di medan perang maka kelompok  itu sia-sia.

Oleh karena itu, kelompok teroris ini sangat mudah merekrut pemuda yang berasal dari Nahdatul Ulama (NU) maupun Muhammadiah untuk melakukan jihad. Biasa pertanyaan awal yang diajukan  adalah mempertanyakan apa jihadnya NU mapun Muhammadiah? Mereka itu hanya buka sekolah, buka rumah sakit, dan tahlilan.

“Lebih baik gabung dengan kami, kita lakukan perang dan kita nantinya akan mendapatkan bidadari seperti apa yang dijanjikan dalam Alquran bagi lelaki beriman. Ini adalah cara merekrut mereka dengan menggunakan dalil-dalil yang ada di Alquran,” jelas Ayub.

Menurut kelompok ini, semua yang tidak berdasarkan atas hukum Islam maka mereka menyebutnya kafir. Dan menurut kelompok ini juga, Indonesia adalah negara kafir karena Indonesia berlandaskan pada asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45). ***


KELOMPOK berpaham radikal  yang menamakan diri Jemaah Islamiyah (JI) pada 1996 berencana memerangi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News