'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'

'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'
MANTAN TERORIS : Abdurrahman Ayub, mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang sempat berencana memerangi NKRI. Fotografer:Hanri DL Siahaan /Radar Kaltara/JPG

Daerah seperti Kaltara, di dalam pemetaan kelompok JI, Alkaeda atau orang-orang yang mau memerangi NKRI,  disebut kantong potensi.

Oleh karena itu Ayub yang seorang mantan teroris itu pun mengimbau kepada anak-anak remaja, karena mereka bisa dimanfaatkan sebagai petunjuk tempat atau persembunyian yang terselubung.

Hal ini memang benar adanya, bisa dilihat pada saat kasus peledakan bom Bali dengan pelaku Ali Imron. Ali Imron ini ditangkap di Kalimantan, tepatnya di tambak udang salah satu warga.

“Saya dulu buka jalur dari Tawau ke Tarakan melalui tambak udang milik warga yang tidak dimasuki warga karena disana dikatakan angker,” ungkap Ayub. Karena tambak udang ini tidak pernah digunakan warga setempat, akhirnya kelompok JI yang dipimpin Ayub memanfaatkan area tambak tersebut.

“Sangat luas sekali tambaknya, itu ditinggalkan oleh si pemilik tambak karena disebut-sebut angker,” beber Ayub. Diceritakan Ayub, awalnya masuk dua orang terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke Tarakan.

Warga kampung sekitar juga tidak mengetahui keberadaan kelompok ini, karena mereka dianggap oleh warga sekitar sebagai pekerja tambak, padahal mereka adalah kader-kader militan kelompok JI yang melakukan ekspansi.

Hal ini juga semakin sangat mudah dilakukan oleh kelompok teroris ini, pasalnya di lokasi tersebut sangat jarang sekali dilakukan pemeriksaan oleh petugas atau aparat setempat. “Kami masuk biasa saja, sopan santun, seperti layaknya orang pekerja tambak,” cerita Ayub.

Ditahun 1996 juga, kelompok JI ini telah merencanakan untuk melakukan peperangan. Akan tetapi karena semua tidak satu suara, akhirnya Ayub sempat  diangkut ke Kuala Lumpur untuk disidang. Sidang ini sebagai bentuk pertanggungjawaban Ayub kenapa ingin perang, padahal belum siap untuk berperang. Jadi pada saat itu kelompok ini memang belum siap berperang, karena tidak satu suara.

KELOMPOK berpaham radikal  yang menamakan diri Jemaah Islamiyah (JI) pada 1996 berencana memerangi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News