'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'

'Dulu yang Masukin Umar Patek ke Moro itu Saya'
MANTAN TERORIS : Abdurrahman Ayub, mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang sempat berencana memerangi NKRI. Fotografer:Hanri DL Siahaan /Radar Kaltara/JPG

jpnn.com, TANJUNG SELOR - KELOMPOK berpaham radikal  yang menamakan diri Jemaah Islamiyah (JI) pada 1996 berencana memerangi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Kabupaten Nunukan. Abdurrahman Ayub pernah bergabung dalam kelompok itu.

HANRI DL SIAHAAN, Tanjung Selor

Setelah ditugaskan 5 tahun di Afganistan, Abdurrahman Ayub kembali ke Moro, dengan “area garapan” mencakup dari Kinabalu, Tawau, termasuk Kota Tarakan, Sungai Nyamuk dan Sebatik. Sungai Nyamuk menjadi tempat Ayub dan kawan-kawan untuk bolak-balik dengan mudah tanpa menggunakan identitas atau paspor.

“Dulu yang masukin Umar Patek ke Moro itu saya,” sebut Ayub. Jalurnya melalui Tawau, Nunukan, terus ke Tarakan. Ini merupakan jalur yang sudah dikuasi oleh Ayub saat bergerilya.

Bahkan pada tahun 1996, kelompok ini telah menyiapkan diri untuk melakukan pembukaan akademi militer dalam bentuk camp pelatihan yang bekerja sama dengan beberapa unsur petinggi JI.

Di tahun yang sama, kelompok JI yang dipimpinnya ini hampir memerangi Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, Sebatik dan Tarakan termasuk juga daerah-daerah perbatasan darat lainnya.

“Sebenarnya ini bukan tempat yang aman, akan tetapi dibuat aman, karena sebenarnya ini bukan target peledakan kami,” sebut Ayub.

Jalur yang telah disiapkan melalui Sebatik sebenarnya hanya dijadikan jalur masuknya senjata, personel dan membangun komunikasi. “Kami merasa aman saja waktu itu, karena tidak pernah ada kasus peledakan di wilayah Kaltim (saat ini Kaltara, red) yang kami lakukan,” sebut Ayub.

KELOMPOK berpaham radikal  yang menamakan diri Jemaah Islamiyah (JI) pada 1996 berencana memerangi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News