Dunia Hari Ini: Jepang Mengalami Masalah dengan Jumlah Penduduknya

Dunia Hari Ini: Jepang Mengalami Masalah dengan Jumlah Penduduknya
Jumlah penduduk Jepang mencapai 125 juta orang, tapi menghadapi tantangan dengan semakin banyak warga berada di kelompok lanjut usia. (AP: Eugene Hoshiko)

Senin kemarin, ia melampiaskan kemarahannya atas pembakaran Al-Quran dalam sebuah unjuk rasa yang terjadi di Stockholm.

"Jika Anda tidak dapat menunjukkan rasa hormat, maaf saja Anda juga tidak akan melihat dukungan apa pun dari kami terkait NATO," kata Presiden Erdogan di Ankara.

Unjuk rasa yang terjadi di Stockholm akhir pekan lalu adalah bentuk protes terhadap Turki serta dukungan kepada warga Kurdi.

Dalam unjuk rasa tersebut, Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan, membakar Alquran di dekat kantor kedutaan Turki.

Elon Musk hadapi pengadilan

Elon Musk menghadapi gugatan kelompok, atau 'class action' dari sejumlah investor Tesla.

Ia dituduh telah menyesatkan dengan sebuah unggahan di Twitter yang mengatakan sudah ada dana untuk perusahaan Tesla menjadi privat, dengan harga $420 per saham.

Unggahan tersebut menyebabkan adanya kesepakatan senilai $40 juta dengan regulator sekuritas, karena apa yang disebutkan Elon tidak pernah terjadi.

Tapi di pengadilan, Elon memberikan testimoni jika dukungan finansial sudah ada, lewat pertemuan dengan perwakilan dari Dana Investasi Publik Arab Saudi di tahun 2018, meski tidak ada pembahasan soal jumlah atau harga biaya pendanaan.


Inilah rangkuman berita hari ini: angka kelahiran di Jepang rendah, Presiden Erdogan tidak akan mendukung Swedia bergabung dengan Nato setelah insiden pembakaran Al-Quran, serta Elon Musk jalani persidangan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News