Dunia Hari Ini: WHO Sebut Data COVID Tiongkok Tak Gambarkan Situasi Sebenarnya

Dunia Hari Ini: WHO Sebut Data COVID Tiongkok Tak Gambarkan Situasi Sebenarnya
Penyebaran virus COVID-19 terus meningkat di China sejalan dengan dihentikannya kebijakan pembatasan sosial ketat pada Desember 2022. (AP: Ng Han Guan)

WHO menyatakan kematian disebut sebagai terkait COVID jika disebabkan oleh "penyakit yang kompatibel secara klinis" pada pasien dengan kemungkinan atau infeksi yang dikonfirmasi, dan tidak ada penyebab kematian lain - seperti trauma - yang terlibat.

Australia beli sistem roket canggih

Angkatan Darat Australia akan segera memiliki sistem serangan jarak jauh dengan pembelian Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat.

Sistem serangan ini sudah teruji dalam Perang Ukraina, karena efektivitasnya dalam menghancurkan pasukan Rusia.

Pemerintahan PM Albanese setuju membeli 20 peluncur roket pada truk pada tahun 2026, selain pembelian Naval Strike Missiles (NSM) buatan Norwegia untuk kapal perang Australia tahun depan.

"Kita akan meluncurkan rudal darat Angkatan Darat yang dapat mencapai target hingga 300 kilometer jauhnya, dan kita jadi bagian pengembangan rudal serangan presisi yang akan mencapai target lebih dari 499 kilometer. Ini akan memberi kemampuan menyerang yang belum pernah dimiliki tentara Australia sebelumnya," kata Menteri Pertahanan Pat Conroy kepada ABC.

Bantuan Untuk Sensus Penduduk Papua Nugini

Sensus Penduduk Papua Nugini yang dijadwalkan pada 2021 gagal dilaksanakan akibat pandemi COVID, namun saat ini muncul spekulasi mengenai ledakan populasi yang telah mencapai 17 juta jiwa, dengan mayoritas generasi muda.

Australia diminta untuk membantu pelaksanaan sensus berikutnya, yang direncanakan pada tahun 2024. Sementara sebuah penelitian badan PBB United Nations Population Fund (UNPF) menempatkan populasi Papua Nugini hampir dua kali lipat dari perkiraan pemerintah sebesar 9,4 juta jiwa.

Tapi Perdana Menteri James Marape menyebut angka UNPF itu sebagai "asumsi", menyebut data BPS memperkirakan jumlahnya antara sembilan hingga 11 juta jiwa.

Sejak dihentikannya kebijakan pembatasan sosial ketat pada awal Desember 2022, penyebaran virus COVID-19 di Tiongkok semakin meningkat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News