Durian Nitrogen

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Nitrogen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Musangking yang satu lagi masih dibungkus aluminium foil warna kuning. Belum dipanaskan. Isinya masih beku. Masih keras seperti es batu. Karena itu tidak dibuka di situ. Hanya untuk dilihat.

Itulah durian Musangking Nitrogen. Di Malaysia, begitu dipanen, durian itu dimasukkan lemari pendingin dengan suhu minus 110 derajat. Selama dua jam. Beku. Pendinginnya nitrogen. Setelah itu baru dipindah ke ruang freezer penyimpanan. Untuk diekspor ke Jakarta. Terutama ke Tiongkok.

Dengan perlakuan seperti itu durian nitrogen bisa disimpan sampai satu tahun. Diekspor lewat kapal pun tidak akan rusak.

Untuk pasar Indonesia importernya ada empat perusahaan. Salah satunya teman baru saya itu. Tionghoa yang dari Medan itu: Venus Jong. Umur 33 tahun.

Awalnya ia bisnis di bidang keuangan. Sejak SD sekolahnya sudah di Singapura. Sampai tamat perguruan tinggi.

Teman bisnisnya orang Malaysia. Yang punya keluarga pemilik kebun durian di Pahang. Dari pertemanan itulah lantas Venus terjun ke bisnis durian.

Ia juga buka puasa kemarin. Venus ikut Islam sejak tiga tahun lalu.

Pasar Musangking di Indonesia memang kian besar. Dulu kedatangan Musangking hanya seminggu sekali. Kini empat kali seminggu.

Sudah 20 tahun durian kita dijatuhkan martabatnya oleh Malaysia. Kita harus bangkit mengejar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News