e-KTP di Daerah Masih Sarat Masalah
Tahun Ini Tak Tuntas, Mendagri Pilih Mundur
Rabu, 19 Oktober 2011 – 00:19 WIB

e-KTP di Daerah Masih Sarat Masalah
JAKARTA - Proyek KTP elektronik (e-KTP) tahap pertama bagi 50 juta penduduk yang tersebar di 197 kabupaten/kota, ditargetkan tuntas pada penghujung tahun ini. Namun di lapangan, ternyata banyak persoalan yang membuat proyek kebanggaan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu tersendat-sendat. Lain lagi dengan persoalan di Nunukan, Kalimantan Timur. Di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia itu belum semua kecamatan menerima peralatan e-KTP. Persoalan lainnya, pendamping tidak turun ke lapangan dan blangko e-KTP belum ada.
Persoalan-persoalan terkait realisasi e-KTP itu dibeber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di Jakarta, Selasa (18/10). Di Rakornas yang berlangsung dua hari sejak Senin (17/10) itu, banyak daerah menyampaikan persoalan terkait e-KTP kepada Mendagri Gamawan Fauzi.
Di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) misalnya, peralatan untuk e-KTP masih kurang. Selain itu, petugas pendamping yang mengoperasikan peralatan juga belum bertugas.
Baca Juga:
JAKARTA - Proyek KTP elektronik (e-KTP) tahap pertama bagi 50 juta penduduk yang tersebar di 197 kabupaten/kota, ditargetkan tuntas pada penghujung
BERITA TERKAIT
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia