e-KTP di Kampung Mendagri Bermasalah

e-KTP di Kampung Mendagri Bermasalah
e-KTP di Kampung Mendagri Bermasalah
Ia menyatakan hilangnya sinyal tersebut tidak hanya membuat panik operator, tapi juga masyarakat yang menunggu antrean. Karena lamanya kerusakan perangkat tersebut bisa mencapai 3,5 jam dan kerusakan tersebut seringkali berulang.

"Masyarakat Lembangjaya terletak di sebelah timur Kabupaten Solok. Mayoritas masyarakatnya tinggal di tempat terpencil dan jauh dari kantor camat. Saat perangkat tersebut rusak, mereka mengeluh dan ingin pulang saja, padahal, mereka datang dari jauh dan mengorbankan waktunya satu hari untuk aktivitas perekaman data ini. Tapi karena hanya memiliki satu jadwal, mereka terpaksa untuk tetap tinggal dan menunggu sinyal aktif kembali," ujarnya.

Irwan Effendi juga menyatakan kendala arus listrik yang tidak stabil juga berpengaruh pada kinerja perangkat perekaman data tersebut. Ia menyebutkan di samping arus yang tidak stabil, protes dari masyarakat juga menjadi salah satu tantangan bagi petugas. Ia menyatakan hal itu terasa lumrah karena masyarakat datang dari jauh dengan mengorbankan harinya bertani dan berladang. Apalagi di masing-masing jorong, waktu pencatatan sudah dijadwalkan jauh-jauh hari dan surat panggilan juga sudah dilayangkan ke seluruh masyarakat.

"Kalau kita terpaksa sabar saja, apalagi masyarakat yang telah meluangkan waktunya untuk perekaman data ini datang dari jauh. Sementara kalau mereka pulang, jadwal hari berikutnya tidak lagi bisa mereka gunakan karena jadwal jorong atau nagari lain juga sudah ada," lanjutnya.

SOLOK--Memasuki hari ketujuh pelaksanaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Solok, kampungnya Mendagri Gamawan Fauzi mulai ada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News