Edy Rahmayadi Isyaratkan Ada Kemungkinan Buruk Buat ASN Sumut
jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengisyaratkan kemungkinan pemprov memotong tunjangan kinerja (Tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu dilakukan andai pandemi COVID-19 berlangsung lama.
"Apa boleh buat, rakyat butuh perlindungan dari dampak COVID-19. Kalau anggaran yang sudah disiapkan Rp 1,5 triliun untuk tiga tahap tidak mencukupi, yah tukin ASN dipotong," tutur Edy di Medan, Selasa (12/5).
Dia mengatakan hal itu dalam dialog dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Sumut.
Edy menyebutkan, refocusing (memfokuskan kembali) anggaran Rp 1,5 triliun itu di APBD 2020 untuk percepatan penanganan COVID-19 di Sumut.
Anggaran tersebut mencakup untuk bidang kesehatan, sosial (termasuk jaring pengaman sosial) dan ekonomi.
Anggaran tersebut dilakukan sebanyak tiga tahap, mulai April-Juni, Juli-September sampai Oktober-Desember.
Tahap pertama, anggarannya ada Rp 502,1 miliar.
Edy Rahmayadi mengatakan pemprov akan melakukan hal yang tak menyenangkan buat ASN jika pandemi berlangsung lama.
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru soal Kontrak Kerja PPPK, Honorer Perlu Tahu, jadi Ada Solusi Bagi yang Gagal
- 5 Berita Terpopuler: Jadi Sorotan, Data Terbaru Perbandingan PNS & PPPK Keluar, Akhirnya Ribuan SK Terbit
- Ini Data Terbaru Perbandingan Jumlah PPPK dan PNS
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru PP Manajemen ASN, Ada Pengakuan Mengejutkan, Sisa 800 Ribu Honorer Diberhentikan?
- Kabar Terbaru PP Manajemen ASN, Honorer Menunggu PermenPAN-RB Saja ya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer di Database BKN Diusulkan jadi PPPK, yang Tercecer Minta Ikut Seleksi, Piye Toh?