Eep Sebut Elektabilitas PDIP Tergerus

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menyatakan bahwa PDI Perjuangan sampai sejauh ini masih memiliki elektabilitas tertinggi. Namun, Eep juga mencatat adanya tren penurunan elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Berbicara pada diskusi publik bertema Tiga Tahun Jokowi-JK, Siapa Calon Penantang Jokowi 2019 di Jakarta, Minggu (22/10), Eep mengatakan, hasil terbaru survei PolMark Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP jika pemilu legislatif digelar hari ini adalah 25,1 persen. "Elektabilitas PDIP berada jauh di atas pesaing terdekatnya, Partai Golkar dengan 9,2 persen dan Gerindra dengan 7,1 persen," ujarnya.
Namun demikian, pendiri PolMark Indonesia itu juga mengatakan, elektabilitas PDIP mengalami penurunan dibanding Pemilu 2014. Sebab, dalam survei yang sama, ada 28,5 responden yang pada Pemilu 2014 memilih PDIP, sementara kini tinggal 25,1 persen.
"Ketika ditanyakan partai apa yang dipilih, maka sebanyak 25,1 responden memilih PDI Perjuangan. Ketika ditanya memilih partai apa pada 2014 lalu, responden yang mengatakan memilih PDI Perjuangan mencapai 28,5 persen. Artinya elektabilitas PDI Perjuangan menurun 3,4 persen," kata Eep.
Sebelumnya PolMark Indonesia menggelar survei terhadap 2.250 responden yang tersebar di 32 provinsi pada 9-20 Oktober 2017. Survei menggunakan metode multistage random sampling itu mematok margin of error plus minus 2,1 persen.(ian/rmol/jpg)
Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah mengatakan, PDI Perjuangan mengalami penerunan elektabilitas.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina