Efek Ganja pada Ibu Hamil dan Janin

Efek Ganja pada Ibu Hamil dan Janin
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay

Setelah terhirup ke dalam tubuh, kandungan ganja yaitu tetrahidrokanabinol (THC) akan menumpuk di aliran darah. Sekali hirupan sudah cukup untuk membuat kadar THC yang tinggi dalam darah.

Saat ganja dikonsumsi ibu hamil, kanabinoid dan komponen ganja lainnya dapat melewati plasenta dengan mudah. Akibatnya, konsentrasi komponen ganja di sirkulasi darah dan otak janin akan berjumlah sangat besar.

Penumpukan komponen ganja tersebut tidak hanya dapat terjadi saat ganja dihirup sendiri oleh sang ibu. Bila ibu menghirup asap ganja yang dipakai oleh orang di sekitarnya, maka efeknya juga akan sama. Komponen ganja akan masuk ke darah ibu dan bayi.

Oleh sebab itu, keluarga - terutama ayah - memiliki peran yang besar sebagai penyebab gangguan kesehatan pada janin bila menggunakan ganja di dekat ibu hamil. Beberapa di antara efek tersebut adalah sebagai berikut:

Terganggunya pertumbuhan otak bayi. Jika hal ini terjadi, pada akhirnya janin akan lahir dengan ukuran kepala kecil (mikrosefali).Gangguan pertumbuhan saraf.Peningkatan risiko bayi lahir prematur hingga keguguran.Terhambatnya pertumbuhan tubuh bayi secara umum.Berat badan bayi lahir rendah.

Bila penggunaan ganja diteruskan saat ibu menjalani proses menyusui, maka ganja masih dapat berdampak pada bayi. Hal ini dikarenakan kandungan ganja dapat dikeluarkan lewat Air Susu Ibu (ASI). Jika sudah begini, gangguan pertumbuhan saraf dan kejiwaan dapat mengiringi masa emas pertumbuhan otaknya.(klikdokter)


Sayangnya, penggunaan ganja cenderung rentan disalahgunakan untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab.


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber Klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News