Ekonom Indef: Ini Solusi Bagus Untuk UMKM Kembangkan Bisnisnya  

Ekonom Indef: Ini Solusi Bagus Untuk UMKM Kembangkan Bisnisnya  
Ilustrasi pelaku UMKM di bidang makanan ringan. Foto: Suryanto/Radar Surabaya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan konsep dapur kolektif yang dikenal dengan nama Cloud Kitchen ternyata menawarkan manfaat yang sangat besar bagi UMKM.

Konsep Cloud Kitchen yang mulai dikembangkan oleh penyedia layanan delivery, seperti GoFood, GrabKitchen maupun Kulina itu bahkan tidak hanya menawarkan UMKM kesempatan memperluas pasar, tetapi juga memperoleh profit yang maksimal.

Hal itu disampaikan Bhima berdasarkan pengamatannya selama masa pandemi Covid-19 ini, di mana prospek layanan pesan-antar (delivery) sangat dibutuhkan.

“Ini solutif buat UMKM yang ingin memulai bisnis kuliner. Inovasi Cloud Kitchen ini mirip factory sharing yang berlaku di industri. Jadi ini salah satu perwujudan sharing economy dan momentumnya sangat pas di era pandemi karena sekarang banyak yang bekerja dari rumah. Prospek pesan-antar makanan sangat cerah,” kata Bhima.

Konsep cloud kitchen mirip dengan pujasera, bedanya hanya melayani pesan-antar makanan. Melalui cloud kitchen, UMKM tetap menjadi pemilik atas bisnis tersebut tetapi mendapatkan bantuan teknologi dan fasilitas dapur dari para penyedia layanan delivery.

Bhima memperhitungkan bahwa dengan bergabung di konsep Cloud Kitchen, UMKM yang baru memulai bisnis bisa menghemat biaya operasional karena komponen biaya pembelian peralatan dan sewa tempat itu dapat mencapai 70-80 persen total biaya investasi mereka.

Dengan bergabung di Cloud Kitchen, UMKM menjadi minim risiko, karena mereka terbebas dari beban bayar sewa atau renovasi bangunan, beban biaya penyediaan ruang makan bagi mereka yang ingin menyantap makanan di tempat, bisa melayani konsumen lebih cepat serta infrastruktur dapur yang sudah siap.

“Sebaiknya mereka bargabung dengan Cloud Kitchen ini karena keberadaan mereka itu tidak akan menggerus pasar (UMKM) itu sendiri melainkan bisa memunculkan wirausahawan kuliner. Pasar kita itu luas sekali, ada 260 juta penduduk, sementara rasio kewirausahaan baru 3,1 persen,” jelas Bhima.

UMKM yang baru memulai bisnis bisa menghemat biaya operasional karena komponen biaya pembelian peralatan dan sewa tempat itu dapat mencapai 70-80 persen total biaya investasi mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News