Ekonom Sebut Hilirisasi Nikel Pacu Perekonomian Daerah

Ekonom Sebut Hilirisasi Nikel Pacu Perekonomian Daerah
Riset Indef mencatat hiliriasai nikel menjadi salah satu mineral tambang yang memberi manfaat besar untuk kesejahteraan rakyat. Foto: CARLOS ALONZO / AFP

Rixal mengatakan produksi nikel di Sulawesi Selatan sudah dapat menghasilkan Nickel Matte, sementara provinsi lain masih berada di level mengolah biji nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) dan Ferronickel.

Menurutnya, makin tinggi level hilirisasi dan pengolahan nikel maka semakin besar efek ekonominya, khususnya pada pembukaan lapangan kerja baru.

“Hilirisasi dari industri tambang merupakan implementasi tegas dari pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33," ujar Rizal.

Selain itu, riset Indef juga menyimpulkan provinsi yang mengimplementasikan kebijakan ini dapat meningkatkan pencapaian indikator pembangunan ekonomi lain seperti pendapatan, konsumsi, dan membuka lapangan pekerjaan lebih besar.

Berdasarkan data produksi 2022, Provinsi Sulawesi Selatan telah mengolah 2,6 juta ton bijih nikel dan dapat membuka lapangan kerja baru hingga 36.207 orang.

Provinsi Maluku Utara yang mengolah 34,9 juta ton bijih besi, tertinggi di antara tiga provinsi lainnya, di mana hanya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk 8.939 orang.

Menurut studi ini, salah satu kesimpulan yang didapatkan Indeef adalah dampak investasi sektor pertambangan yang disertai dengan hilirisasi terbukti memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan kegiatan perekonomian baik di daerah penghasil tambang maupun nasional.

Kegiatan investasi merupakan salah satu bentuk strategi yang efektif dan relevan dalam memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran dan mensejahterakan rakyat. (mcr10/jpnn)

Riset Indef mencatat hiliriasai nikel menjadi salah satu mineral tambang yang memberi manfaat besar untuk kesejahteraan rakyat.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News