Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3 Persen jika Konsumsi Domestik Terjaga

Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3 Persen jika Konsumsi Domestik Terjaga
Menko Perekonomian Airlangga. Foto: Dok. Ricardo/JPNN.com

Kemudian konsumsi masyarakat, tantangannya ada pada bagaimana mempertahankan daya beli masyarakat.

“Setelah beberapa waktu lalu dihantam badai PHK dan naiknya beberapa komoditas pangan. Struktur ekonomi kita masih sangat tergantung dari sisi konsumsi ini karena lebih dari 50% PDB kita disokong oleh konsumsi. Optimisme masyarakat harus terus dijaga sehingga mereka tidak mengerem konsumsinya akibat adanya scarring effect,” ujar Agus Herta yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Mercu Buana itu.

Lalu pada sektor investasi, di tengah pelemahan ekonomi  dunia maka investor akan sangat berhati hati dalam memilih daerah tujuan. ra investor terutama investor global masih cenderung "wait and see" sebagai bentuk kehati-hatian mereka.

"Beberapa SWF global masih menerapkan standar persyaratan investasi yang tinggi untuk negara-negara tujuan investasinya. Mereka mencoba mengalihkan risiko investasi ke masing-masing negara yang menjadi target dan tujuan investasi mereka,” ungkap Agus Herta.

Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah yang memiliki fungsi stabilisasi, investasi dan tabungan sangat diperlukan kehadirannya

Secara umum, INDEF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi indonesia di 2023 berada di angka 4,8%.

Kisaran ini hampir sama dengan sejumlah lembaga moneter dunia lainnya. Meski di bawah proyeksi pemerintah, namun secara umum kondisi perekonomian indonesia cukup tangguh dibandingkan negara-negara lain.(fri/jpnn)

Menurut Piter, perbedaan ekonomi Indonesia dengan ekonomi negara lain adalah dukungan konsumsi domestik.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News