Eks KKO: Ada Sayatan Melingkar di Leher Jenderal Ahmad Yani

Eks KKO: Ada Sayatan Melingkar di Leher Jenderal Ahmad Yani
Vence Kandouw dan foto kenangan di rumahnya di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Foto: FREDY RIZKI/RADAR BANYUWANGI/JPNN.com

jpnn.com - E.J. Vence Kandouw merupakan salah satu dari 12 tentara yang ditugaskan untuk mengangkat jenazah para jenderal yang dihabisi PKI dan dimasukkan ke sumur Lubang Buaya, Jakarta.

Purnawirawan KKO yang kini tinggal di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi itu menceritakan kejadian 52 tahun silam itu.

FREDY RIZKI, Banyuwangi

LANGKAH tegap khas militer masih terlihat jelas dari gesture E.J. Vence Kandouw, 77, ketika wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengunjungi kediamannya tak jauh dari lampu merah Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Meski kini berusia 77 tahun, pria itu masih tampak cukup bugar.

Vence yang sehari sebelumnya baru tiba dari Surabaya untuk mengunjungi salah satu rekan seperjuangan, langsung paham dengan kehadiran wartawan. Kami pun dipersilakan duduk di ruang tamu.

Tak banyak basa-basi. Vence yang merupakan salah satu dari 12 anggota pasukan katak pengangkut jenazah para jenderal korban Gestapu dari sumur Lubang Buaya itu, langsung mengambil beberapa dokumen pribadi.

Setelah membuka sebuah tas bergambar Monumen Kesaktian Pancasila, Vence langsung menggelar beberapa foto lama. Foto-foto hitam-putih itu sudah dilaminating.

Di dalam foto itu, kakek lima cucu tersebut menunjukkan satu per satu nama anggota pasukan katak yang berdiri berjajar di depan sebuah lubang menganga. Kemudian, lubang itu dikenal sebagai sumur Lubang Buaya.

Baru bisa masuk ke Lubang Buaya saat Soeharto datang. Saat jasad Jenderal Ahmad Yani diangkat, semuanya langsung bereaksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News