Eks Lokalisasi Dolly Jadi Sarang Narkoba

Eks Lokalisasi Dolly Jadi Sarang Narkoba
Eks Lokalisasi Dolly Jadi Sarang Narkoba

Meski sudah menangkap tiga orang dengan barang bukti yang cukup jumbo, polisi belum mau berhenti. ”Anggota kami lalu melakukan pengembangan penyidikan dengan masuk ke Gang Dolly. Sebab, gudang penyimpanan berada di eks lokalisasi tersebut,” ujar Setija.

Kamis itu juga sekitar pukul 19.00, polisi menggerebek tempat kos di Gang Dolly yang dihuni Beni. Pria yang sehari-hari menyamar sebagai penjual dompet dan kacamata di Dolly tersebut ditangkap.

Di kamar Beni polisi menemukan 193,84 gram sabu-sabu. Di situ polisi juga menemukan kardus paket kiriman sabu-sabu yang tertulis 8 kg.

”Kemungkinan Beni memang mendapat kiriman 8 kg sabu-sabu. Tapi, saat kami gerebek, sebagian besar sudah diedarkan. Beni sendiri mengaku kiriman yang diterimanya 5 kg,” ungkap Kanitidik III Satreskroba Polrestabes Surabaya AKP Gatot Setyo Budi.

Di tempat Beni juga, polisi menangkap Toni yang sebelumnya mengantarkan 700 gram sabu-sabu kepada Yudi. Total dari hasil pengungkapan tersebut, polisi mengamankan tidak kurang dari 1,4 kg sabu-sabu.

Serbuk haram sebanyak itu jika dikalkulasi bisa digunakan 2.829 orang. ”Jadi, dari pengungkapan ini, setidaknya kami berhasil menyelamatkan 2.829 orang dari bahaya narkoba,” sebut Setija.

Jaringan pengedar sabu-sabu yang dikendalikan Beni dari Gang Dolly tersebut berjalan sejak Maret lalu atau sebulan setelah bebasnya Beni dari penjara.

Pada akhir 2000-an, Beni memang dijebloskan ke penjara karena kasus narkoba. Setelah bebas, dia menjalankan bisnis itu lagi dengan memosisikan diri sebagai gudang penyimpanan sabu-sabu pasokan YO dan MG.

SURABAYA – Asumsi bahwa bisnis haram akan tumbuh subur di tempat maksiat bisa jadi benar. Eks lokalisasi Dolly, misalnya, ternyata bukan hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News