Ekspansi Mal di Kota Menengah

Ekspansi Mal di Kota Menengah
Ekspansi Mal di Kota Menengah
JAKARTA – Persaingan antar pusat perbelanjaan (mal) di kota-kota besar makin ketat. Imbasnya, tingkat hunian sewa (tenant occupation) mal di perkotaan kian menurun.  Menyiasati kondisi tersebut, pengembang kini mengalihkan pembangunan mal di kota-kota menengah sepanjang tahun ini.

   

“Tumbuhnya segmen masyarakat kelas menengah, serta perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pemicu munculnya mal-mal baru di kota-kota sedang atau menengah,” ujar Ketua Umum DPPR Real Estate Indonesia (REI), Teguh Satria akhir pekan lalu. 

   

Dia mengungkapkan, pasca krisis ekonomi 1997-1998 di Indonesia justru terjadi tren melonjaknya konsumsi masyarakat. Itu menjadi pemacu bagi pengusaha untuk membangun pusat-pusat perbelanjaan. Tak hanya di kota-kota besar, pengusaha juga membangun di daerah-daerah yang diperkirakan pertumbuhan ekonominya pesat. “Misal, banyak kota-kota baru yang tumbuh pesat akibat ada batubara-nya,” timpalnya.

   

Seiring tingginya persaingan antarmal di kota-kota besar, tingkat hunian malnya juga akan semakin berkurang. Itu karena tingkat penyebarannya makin meluas. Pada 2003 misalnya, tingkat hunian mal mencapai 86 persen.  Tapi pada 2007 turun menjadi 78 persen. Pada 2009, proyeksinya bisa meningkat menjadi 87 persen. “Di perkotaan mal sudah menjadi tempat wisata keluarga,” ungkapnya.

    

JAKARTA – Persaingan antar pusat perbelanjaan (mal) di kota-kota besar makin ketat. Imbasnya, tingkat hunian sewa (tenant occupation) mal di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News