Ekspor Berada di Titik Terendah

Misalnya, produk tekstil domestik kalah bersaing dengan kreasi Bangladesh, Sri Lanka, dan Vietnam di Amerika Serikat (AS).
Karena itu, daya saing produk harus dikembalikan supaya tidak tertinggal. ”Aslinya, daya saing produk tidak kalah dari negara competitor,” ulasnya.
Pemerintah harus membuka pasar baru potensial lebih dalam untuk produk ekspor Indonesia ke negara nontradisional.
Di antaranya adalah ke Afrika Selatan dan Timur Tengah (Timteng).
Sebab, banyak negara tengah berkembang dan bisa dimanfaatkan sebagai pasar produk ekspor domestik.
Di sisi lain, impor bahan baku dan penolong serta barang modal tahun ini mengalami koreksi.
BPS mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2016, impor bahan baku terkontraksi 8,6 persen dibanding periode sama tahun lalu dan impor barang modal defisit 11,8 persen.
Sedangkan impor barang konsumsi menanjak 13,75 persen. (far)
JPNN.com – Ekspor Indonesia berada di titik terendah sepanjang tahun ini.
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- CV Hikmah Surabaya Arang Ekspor 2 Ribu Bag Bricket Asal Polewali Mandar ke Suriah