Ekspor Manggis Indonesia ke Tiongkok Naik Dua Kali Lipat di Masa Pandemi

Ekspor Manggis Indonesia ke Tiongkok Naik Dua Kali Lipat di Masa Pandemi
Petugas dari Barantan saat memberi pengarahan terkait buah manggis yang layak diekspor. Foto: Humas Kementan

Di sisi lain, Jamil menambahkan, sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa saat ini Kementan juga terus memperbaiki iklim investasi pertanian dengan melakukan deregulasi serta penyediaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini ditujukan untuk mendorong tumbuhnya hilirisasi industri produk pertanian.

“Diharapkan segera dimanfaatkan oleh dunia usaha, supaya komoditas pertanian mendapat nilai tambah. Jangan lagi ekspor buah segar atau bahan mentah, minimal berupa setengah jadi atau bahan jadi seperti ekstrak manggis,” ujar Jamil.

Seluruh direktorat teknis di lingkup Kementan fokus pada program peningkatan produksi dan nilai tambah, khususnya bagi komoditas strategis dan juga komoditas yang memiliki potensi dan peluang ekspor.

Bekerja sama dengan jajaran pertanian diseluruh Indonesia pembangunan pertanian berbasis kawasan berioentasi ekspor juga digalakkan.

Barantan yang ditunjuk untuk menggawangi pencapaian target ekspor, telah menyiapkan aplikasi peta potensi komoditas ekspor, (iMACE) sebagai alat bantu dalam pengambilan kebijakan.

“Ekspor produk dalam bentuk olahan menjadi pilihan terbaik saat ini. Selain bernilai tambah, tahan lama dan mudah mengemasnya juga menambah devisa negara, tentunya berdampak bagi kesejahteraan petani manggis," tutup Jamil.(ikl/jpnn)

Barantan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor buah manggis ke Tiongkok, di masa pandemi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News