Ekspor Toyota Meningkat, Laba Berkurang

Ekspor Toyota Meningkat, Laba Berkurang
Ekspor Toyota Meningkat, Laba Berkurang
Sekitar 75 persen rata-rata komponen yang ada di mobil rakitan TMMIN untuk ekspor adalah komponen lokal dan sisanya, sebanyak 25 persen komponen, terutama baja plat untuk bodi mobil adalah impor. "Dengan penguatan rupiah ini kan berarti ongkos impor murah. Kita harapkan yang 25 persen impor ini bisa mengurangi kerugian dari 75 persennya. Sudah konsekuensi global ya walaupun akhirnya ada kerugian kita terima," paparnya.

   

TMMIN menargetkan produksi tahun ini mencapai 108 ribu unit dan 47.400 unit di antaranya untuk ekspor. Mobil yang diproduksi di TMMIN adalah Innova, Fortuner, Avanza (khusus pabrik Karawang, Red.), dan Rush khusus ekspor.

   

Innova dari TMMIN diproduksi sebanyak 65 ribu unit, Fortuner 22.500 unit, Avanza 20.500 unit, dan Rush 3.200 unit. Sementara mobil Toyota lain untuk pasar domestik diproduksi di pabrik Daihatsu dan impor dari Thailand untuk tipe sedan dan hatchback.

   

Target produksi sebanyak 108 ribu unit itu meningkat 78,49 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 60.508 unit. Sedangkan target ekspor 47.400 unit itu meningkat 67,66 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 28.271 unit. Ekspor TMMIN adalah ke 33 negara dari beberapa kawasan. Di kawasan Timur Tengah ekspor terbesar adalah ke Saudi Arabia, di kawasan Asia Tenggara adalah Filipina, kawasan Afrika adalah Afrika Selatan, dan di kawasan Amerika adalah Meksiko.

   

JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimis target ekspor 47 ribu unit kendaraan pada tahun ini bisa tercapai. Meski begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News