Elite Gerindra Disarankan Tiru Politisi Partai Demokrat

Elite Gerindra Disarankan Tiru Politisi Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY di Istana Bogor. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kemudian, sikap bersahabat yang ditunjukkan calon presiden petahana Jokowi, Megawati dan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin secara umum kepada petinggi Partai Demokrat. Sikap-sikap tersebut menurut Afriadi, adalah pembelajaran politik yang sangat berharga bagi masyarakat.

"Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kompetisi politik itu ibarat pertarungan tinju atau pertarungan MMA, semua jurus akan dikerahkan untuk mengalahkan lawan pada saat waktu pertandingan. Tetapi setelah bel terakhir dibunyikan, sang petarung kembali berpelukan meski darah masih mengalir di wajah mereka sekalipun," ucapnya.

Afriadi berharap petinggi Partai Gerindra mengikuti langkah politik elite Partai Demokrat. Yaitu, bersilaturrahmi politik ke Jokowi. Jika itu dilakukan, Gerindra dinilai munjukkan kepada masyarakat sikap bersahabat dalam berpolitik.

"Berikan teladan kepada warga, bahwa kompetisi politik itu tak berarti permusuhan. Itu hanya sekadar kontestasi mencari pemenang. Jika elite Gerindra, terutama Prabowo melakukan hal tersebut, insyaallah akan terjadi kesejukan luar biasa di tengah masyarakat," tuturnya.

Afriadi juga meyakini keterbelahan di dalam masyarakat akan mencair. Ketegangan sosial akan mereda. Kelompok-kelompok kepentingan yang ingin memanfaatkan ketegangan politik untuk menciptakan hura hara sosial akan kehilangan amunisi.

BACA JUGA: Mantan Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob Tersangka Makar, Bukti Polri Profesional

Afriadi lebih lanjut mengatakan, silaturrahmi politik elite Gerindra ke Jokowi tak berarti gelaran kasus sengketa pilpres di MK dihentikan. Hanya saja, tak ada lagi kamus menggelorakan emosi warga dalam menghadapi sidang MK tersebut.

"Sidang MK dihadapi secara kesatria sesuai koridor hukum dan konstitusi. Semua dilakukan secara beradab. Jadikan sidang MK sebagai ajang pendidikan politik bagi warga dalam rangka membangun kedewasaan berpolitik dan kematangan berdemokrasi," pungkas Afriadi. (gir/jpnn)


Pengamat politik Afriadi Rosdi melihat masih banyak warga memandang kompetisi politik di Pilpres 2019 sebagai permusuhan.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News