Emak-emak Saling Cakar di Warung Makan
“Ketika mau bayar di kasir, istri saya kembali bertemu ke tiga orang tersebut. Mereka mengatakan istri saya kampungan dengan bahasa daerah," ceritanya.
Istrinya, kata Heri, paham dengan bahasa daerah itu. "Dia pikir istri saya tidak tahu apa yang disampaikannya,” lanjutnya.
Tak terima dengan perkataan tersebut, kemudian antar kedua kelompok saling cekcok hingga cakar mencakar yang mengakibatkan rekan istrinya, LH, 34, mengalami luka di bagian wajah dan sakit di kepala.
“Saat ini korban harus dirawatinapkan di Rumah Sakit Anugerah Bunda,” ucapnya.
Atas kejadian itu, kata Heri rekan istrinya kemudian melaporkan ke Mapolsek Pontianak Kota untuk diproses lebih lanjut.
Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam membenarkan telah menerima laporan terkait duagaan penganiayaan itu.
“Iya, kita dapat laporan sekitar jam sebelas tadi. Saat ini kedua pelapor masih menyelesaikan proses visum di rumah sakit,” ucapnya saat ditemui di Mapolsek Pontianak Kota.
Abdullah menuturkan, sampai saat ini belum mengetahui siapa yang memulai perseteruan tersebut. Karena kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
Gara-gara tak terima diejek kampungan, seorang perempuan emosi dan terjadilah aksi saling cakar di warung makan.
- Liur Sedap
- Pontianak Masuk 10 Kota Terendah Inflasi se-Indonesia, Ani Sofian Merespons Begini
- Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak Hampir 100 Persen, segera Diuji Coba
- Berpita Hitam di Tangan, Ribuan Anak Muda Kalbar Ingin Ganjar Selamatkan Demokrasi
- Kampanye Akbar PSI Mawar Melawan, Kaesang Ajak Warga Pontianak Coblos Muka Gibran
- Warga Sebut Akses Internet di Pontianak Lemot, Anies Janjikan Kecepatan 100 Mbps