Emis Moeis Bawa-bawa Bung Karno di Sidang Tipikor

Emis Moeis Bawa-bawa Bung Karno di Sidang Tipikor
Emis Moeis Bawa-bawa Bung Karno di Sidang Tipikor

Emir mengaku sebelum mengikuti PDIP, ia memulai karir sebagai dosen di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1976.

Tahun 1980 ia mengambil pendidikan S2 di Jurusan MIPA Fakultas Pasca Sarjana UI, dan memperoleh gelar Magister. Selanjutnya, di bidang yang sama, ia memperdalam lagi di Lulea University, di Swedia. Pada tingkat doktoral Emir mengambil di Massachusets Institute Technologi (MIT), di Amerika Serikat.

Di bidang politik, ia langsung menjadi anggota PNI Muda, di tahun 1968. Karena dekat dengan Megawati Soekarnoputri, ia bergabung dengan PDI Pro-Mega (PROMEG) di tahun 1997, dan akhirnya menjadi anggota DPR RI pada tahun 1999.

Tak hanya itu pengalaman politiknya. Emir mengaku di awal reformasi tahun 1998, dengan beberapa kawan dosennya ia membuat serangkaian kegiatan. Puncaknya, adalah menuntut agar Presiden Soeharto lengser.

Pledoi Emir ini banyak menuliskan kebanggaannya terhadap kaum Marhaenis dan tokoh-tokoh PNI. Ia juga terlihat bangga karena mengikuti sejarah perjuangan Bung Karno.

Apalagi berbagai pengalaman politik sudah dijalani Politikus senior PDIP ini sejak Presiden pertama hingga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, sayangnya kebanggaannya runtuh juga setelah terbelit kasus dugaan korupsi di KPK. (flo/jpnn)

JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan Lampung, Izedrik Emir Moeis mengaku dirinya adalah dari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News