Empat BUMN Kaji Pengembangan Mobil Nasional

Empat BUMN Kaji Pengembangan Mobil Nasional
Empat BUMN Kaji Pengembangan Mobil Nasional
Pertimbangan yang digunakan juga bukan hanya harga murah. Namun, juga kualitas dan sambutan pasar. "Belum tentu murah itu laku. Kalau misalnya murah tapi tidak aman, atau murah tapi gampang rusak," ujarnya.

Gairah pengembangan mobnas mengemuka setelah Walikota Solo Joko Widodo berniat menggunakan mobil buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kiat Esemka.

Menteri Perindustrian MS. Hidayat mengapresiasi pengembangan mobnas. Meski begitu bukan hal mudah untuk mendorong Esemka masuk ke dalam lingkup industri otomotif. Karena, untuk masuk ke dalam pengembangan industri mobil, harus diikuti dengan kemampuan manufaktur secara permanen, teknologi dan kelayakan. "Nah kalau itu sudah lolos, baru kita berpikir untuk masuk ke dalam industrinya," tandas Hidayat.?

Di dalam pembahasan mengenai industri sendiri tidak hanya meliputi manufaktur, melainkan termasuk infrastruktur dalam hal purna jual. Menurut dia, kalau Esemka ingin masuk ke industri, harus mulai memikirkan dari segi bisnis. Yakni harus bergabung dengan investor yang ingin berinvestasi. "Untuk itu, pemerintah akan membantu. Tapi, pada akhirnya yang dihadapi industri mobil baru adalah kompetisi di pasar domestik yang kini didominasi 20 merek," tandas dia.

JAKARTA--Kementerian BUMN tengah mengkaji kemungkinan pengembangan mobil nasional (mobnas) oleh perusahaan negara. Empat perusahaan pelat merah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News