Empat BUMN Kaji Pengembangan Mobil Nasional
Selasa, 10 Januari 2012 – 09:11 WIB
Pertimbangan yang digunakan juga bukan hanya harga murah. Namun, juga kualitas dan sambutan pasar. "Belum tentu murah itu laku. Kalau misalnya murah tapi tidak aman, atau murah tapi gampang rusak," ujarnya.
Gairah pengembangan mobnas mengemuka setelah Walikota Solo Joko Widodo berniat menggunakan mobil buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kiat Esemka.
Menteri Perindustrian MS. Hidayat mengapresiasi pengembangan mobnas. Meski begitu bukan hal mudah untuk mendorong Esemka masuk ke dalam lingkup industri otomotif. Karena, untuk masuk ke dalam pengembangan industri mobil, harus diikuti dengan kemampuan manufaktur secara permanen, teknologi dan kelayakan. "Nah kalau itu sudah lolos, baru kita berpikir untuk masuk ke dalam industrinya," tandas Hidayat.?
Di dalam pembahasan mengenai industri sendiri tidak hanya meliputi manufaktur, melainkan termasuk infrastruktur dalam hal purna jual. Menurut dia, kalau Esemka ingin masuk ke industri, harus mulai memikirkan dari segi bisnis. Yakni harus bergabung dengan investor yang ingin berinvestasi. "Untuk itu, pemerintah akan membantu. Tapi, pada akhirnya yang dihadapi industri mobil baru adalah kompetisi di pasar domestik yang kini didominasi 20 merek," tandas dia.
JAKARTA--Kementerian BUMN tengah mengkaji kemungkinan pengembangan mobil nasional (mobnas) oleh perusahaan negara. Empat perusahaan pelat merah,
BERITA TERKAIT
- Dina Hidayana: Political Gastronomy Harus jadi Landasan Program Makan Siang Gratis
- Seleksi PPPK: Pernyataan Terbaru Ketum PGRI terkait Guru Swasta & Honorer Negeri
- Honorer Lulus PPPK Wajib Syukuran Seperti Ini, Sesuai Permintaan Bupati, Bukan Potong Kambing
- Waspada Cuaca Hari Ini untuk Sebagian Besar Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Gempa Garut Bikin Rusak Bangunan, Korban Bertambah, BMKG Punya Info Penting
- Polisi Dalami Isi Telepon Brigadir RA yang Tewas di Mampang