EMTC ITB 2023: Ekonomi Sirkular Mencegah Kerusakan Bumi

EMTC ITB 2023: Ekonomi Sirkular Mencegah Kerusakan Bumi
Konferensi Internasional Teknologi dan Manajemen Lingkungan (EMTC) 2023 yang berlangsung di Bali, 1-3 November 2023. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - Dunia sedang menghadapi banyak tantangan lingkungan yang semakin mengancam kesehatan dan kesejahteraan planet bumi dan penghuninya.

Perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, merupakan penyebab utama kenaikan suhu global, kejadian cuaca yang lebih ekstrem, dan hilangnya ekosistem dan spesies.

Pencemaran yang terjadi baik berupa pencemaran udara, air, dan tanah juga telah menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Salahsatu upaya mencegahnya dengan menerapkan ekonomi sirkular. Pasalnya konsep ekonomi sirkular memungkinkan limbah hasil produksi diolah kembali hingga bisa menjadi energi baru untuk proses produksi selanjutnya.

Demikian diungkap Elpido, salahsatu narasumber dari Perusahaan pengolah limbah B3 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dalam Konferensi Internasional Teknologi dan Manajemen Lingkungan (EMTC) 2023 yang berlangsung di Bali, 1-3 November 2023.

Dikatakannya konsep ekonomi sirkular bukan hanya melahirkan energi terbarukan namun juga mampu menjaga kelestarian lingkungan dan bahaya yang timbul akibat pencemaran lingkungan oleh limbah berbahaya yang dihasilkan oleh dunia industri.

"PPLI mendukung konsep sirkular ekonomi dimana PPLI mengurangi pemakaian bahan-bahan alam, seperti pengolahan air limbah dan penggunaan kembali, selaras dengan semangat energi terbarukan dimana pengurangan pengambilan sumber daya alam air tanah yang telah digantikan dengan air limbah yang telah diproses," imbuhnya.

Ia mengungkapkan pihaknya telah lama gunakan teknologi sistem distilasi vakum untuk mengolah limbah yang memilki kandungan ion terlarut tinggi, biasanya ditemukan di berbagai industri seperti migas.

Perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, merupakan penyebab utama kenaikan suhu global, kejadian cuaca yang lebih ekstrem,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News