Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis

Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis
Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis

Di kabupaten Bantul, ada sejumlah kecamatan yang merupakan endemis DBD. Di antaranya Kecamatan Banguntapan, Sewon, Piyungan dan Kasihan.

Lalu, bagaimana dengan wilayah endemis leptospirosis? Pramudi menguraikan, kecamatan endemis leptospirosis jauh lebih banyak dibanding endemis DBD. Misalnya, Kecamatan Srandakan, Pundong, Jetis, Sedayu, Sewon, Pandak, dan Bantul.

“Jumlah penderita leptospirosis pada tahun lalu dengan tahun ini (per 11 Nopember) sama. Ada 74 penderita,” sebutnya. Hanya saja, penderita leptospirosis yang meninggal pada tahun ini sebanyak enam orang.  Padahal tahun lalu tidak ada penderita yang meninggal.

Pramudi menengarai adanya penderita leptospirosis yang meninggal karena warga belum paham gejalanya sehingga menganggapnya sepele. Akibatnya, pemberian penanganan medis pun terlambat. Sebab, gejala penderita leptospirosis memang seder-hana. Yaitu demam disertai nyeri betis. “Padahal yang diserang penyakit ini berikutnya adalah ginjal,” bebernya.

Mengenai pencegahannya, Pramudi memberikan kiat sederhana. Yaitu mencuci tangan dengan sabun. Sebab, kuman leptospira akan mati jika ter-kena sabun. (zam/din/ong/jpnn)


BANTUL – Memasuki musim penghujan seperti saat ini, sejumlah penyakit ditengarai bakal muncul. Di antaranya adalah penyakit demam berdarah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News