Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis

Di kabupaten Bantul, ada sejumlah kecamatan yang merupakan endemis DBD. Di antaranya Kecamatan Banguntapan, Sewon, Piyungan dan Kasihan.
Lalu, bagaimana dengan wilayah endemis leptospirosis? Pramudi menguraikan, kecamatan endemis leptospirosis jauh lebih banyak dibanding endemis DBD. Misalnya, Kecamatan Srandakan, Pundong, Jetis, Sedayu, Sewon, Pandak, dan Bantul.
“Jumlah penderita leptospirosis pada tahun lalu dengan tahun ini (per 11 Nopember) sama. Ada 74 penderita,” sebutnya. Hanya saja, penderita leptospirosis yang meninggal pada tahun ini sebanyak enam orang. Padahal tahun lalu tidak ada penderita yang meninggal.
Pramudi menengarai adanya penderita leptospirosis yang meninggal karena warga belum paham gejalanya sehingga menganggapnya sepele. Akibatnya, pemberian penanganan medis pun terlambat. Sebab, gejala penderita leptospirosis memang seder-hana. Yaitu demam disertai nyeri betis. “Padahal yang diserang penyakit ini berikutnya adalah ginjal,” bebernya.
Mengenai pencegahannya, Pramudi memberikan kiat sederhana. Yaitu mencuci tangan dengan sabun. Sebab, kuman leptospira akan mati jika ter-kena sabun. (zam/din/ong/jpnn)
BANTUL – Memasuki musim penghujan seperti saat ini, sejumlah penyakit ditengarai bakal muncul. Di antaranya adalah penyakit demam berdarah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2.050 Karung Bawang Merah Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis, Lihat
- 9 Dari 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Batal Berangkat
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter