Engelina Khawatir Kepulauan Aru jadi Korban Pertarungan Pengaruh di Pasifik Selatan

Engelina Khawatir Kepulauan Aru jadi Korban Pertarungan Pengaruh di Pasifik Selatan
Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina. Foto: dok.Pribadi for JPNN.com

“Jadi, persaingan pengaruh di kawasan pasifik seperti itu, tetapi, kita seperti melupakan kawasan ini,” kata Engelina yang juga mantan Anggota DPR RI ini.

Engelina mengingatkan, sebagian besar kawasan timur berada dalam gugusan pasifik, yang dapat dilihat dari kultur dari ras Melanesia. Karena itu, katanya, Indonesia sebenarnya harus memainkan peran yang strategis di kawasan ini.

Untuk itu, kata Engelina, kunjungan Presiden Jokowi ke Australia, kemudian lanjut ke Papua Nugini tidak lepas dari situasi pasifik yang menjadi sasaran pertarungan kekuatan global.

Terlebih, kata Engelina, di sekitar Kepulauan Aru ini memiliki sumber energy yang dapat dimanfaatkan dalam situasi pertempuran.

“Saya melihat apa yang terjadi Kepulauan Aru ini, tentu karena ada banyak pihak yang mau memiliki posisi strategis, karena Aru berada di sekitar Laut Arafura, dimana langsung berhadapan dengan Australia. Tidak mungkin kalau kapal Selam AUKUS itu jadi tidak beroperasi di Arafura,” kata Engelina.

Namun, Engelina mengatakan, pemerintah harus memastikan jaminan perlindungan terhadap masyarakat lokal di Kepulauan Aru, termasuk berbagai sumber daya alam. Dia meminta agar pasal 33 UUD 1945 dilaksanakan secara konsisten.

“Pertahanan Negara yang terbaik dengan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat, bukan dengan membangun basis militer. Apalagi, sampai mengorbankan rakyat.”

“Masyarakat berhak untuk mempertahankan ruang kehidupannya. Berikan kesejahteraan karena itu pertahanan yang terbaik," cetus Engelina.

Direktur Archipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina menilai, konflik pertanahan di Kepulauan Aru tidak lepas dari pertarungan pengaruh di Pasifik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News