Era Otda Picu Jebloknya Mutu Pendidikan

Era Otda Picu Jebloknya Mutu Pendidikan
Era Otda Picu Jebloknya Mutu Pendidikan
Faktor kedua, dipicu dari daerah sendiri. Dikatakan, di era otonomi daerah seperti sekarang ini, urusan pendidikan sangat terkooptasi oleh kepentingan politik. Kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru yang berkualitas justru tidak terpakai jika dia tidak punya kedekatan dengan kepala daerah. "Sebaliknya, meski pun tidak bagus tapi pernah menjadi tim sukses (kepala daerah saat pemilukada, red), dia terpakai. Tergantung kedekatan dengan kepala daerah," ujarnya.

Karenanya, Miing mengaku, jauh-jauh hari sudah mendesak pemerintah pusat agar urusan pendidikan tidak lagi menjadi kewenangan daerah. "Karena terlalu besar kooptasi politiknya. Bagaimana pendidikan bisa baik jika terus dikendalikan kepentingan politik," sergahnya.

Seperti diberitakan, kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen. Dari 1.461.941 peserta UN SMA/MA, jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498. Sisanya, yang tidak lulus 11.443 (0,78 persen) peserta.

Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu, gabungan ujian utama dan ujian ulang, sebanyak 99,04 persen. Persentase ketidaklulusan tertinggi di NTT dengan 5,57 persen, terbaik Bali dengan 0,04 persen. Sedang Sumut persentase ketidaklulusannya mencapai 0,21 persen. (sam/jpnn)


JAKARTA -- Angka kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA tahun ini, yang tidak beranjak jauh dibanding angka kelulusan tahun lalu, menunjukkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News