ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan

ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan
Ki-Ka: Prof. Tetsuya Watanabe, (President of ERIA), Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen (the Former Prime Minister/President of The Senate of Cambodia), Prof. Nobuhiro Aizawa (Dean/Managing Director ERIA School of Government), Santo Darmosumarto (Ambassador of the Republic of Indonesia to the Kingdom of Cambodia). Foto dok. ERIA

Dia mengaku mengusulkan pembentukan Dewan Tingkat Tinggi untuk Unifikasi Nasional, yang kemudian dibahas dalam Jakarta Informal Meeting I (JIM I), meski belum mencapai kesepakatan saat itu. 

Pertemuan lanjutan di Jakarta menjadi momen penting karena dari sanalah susunan Supreme National Council ditetapkan.  "Perdamaian politik harus dicapai lewat dialog antarsesama warga Kamboja, bukan dengan kekerasan," ujarnya.

Dean and Managing Director ERIA School of Government Prof. Nobuhiro Aizawa menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya bisa menyambut Hun Sen.

Menurut dia, pengalaman Kamboja dalam membangun perdamaian memberikan kontribusi penting bagi kestabilan kawasan Asia Tenggara.

“Sebagai pengkaji Asia Tenggara, saya percaya bahwa salah satu alasan bisa merasakan manfaat dari situasi damai saat ini adalah karena keberhasilan proses rekonsiliasi di Kamboja,” ujar Prof. Aizawa.

Sementara itu, Presiden ERIA Tetsuya Watanabe mengapresiasi peran besar Hun Sen dalam membawa Kamboja keluar dari konflik menuju era perdamaian dan pembangunan.

“Kuliah ini mengajak melihat kembali bagaimana Kamboja bisa berubah secara luar biasa dan siapa sosok yang ada di baliknya. Nama Samdech Techo tak bisa dipisahkan dari proses perdamaian Kamboja,” ujarnya. (esy/jpnn)

ERIA menegaskan pentingnya peran pemimpin dalam perdamaian berkelanjutan di dunia.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News