Erna Selalu di Kamar, Begitu Syok, Tak Percaya Suaminya jadi Korban Sriwijaya Air

Erna Selalu di Kamar, Begitu Syok, Tak Percaya Suaminya jadi Korban Sriwijaya Air
Sejumlah keluarga Suyanto salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu, terlihat duduk-duduk di depan rumah sambil menunggu kabar terkini, di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen Jateng, Senin (11/1). Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com, SRAGEN - Suyanto (40) menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu.

Erna, istri Suyanto, begitu syok dan masih tidak percaya mendengar kabar itu.

"Erna memiliki satu putri berusia sekitar 1,5 tahun. Dia masih terlihat syok mendengar suaminya masuk manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu itu," kata kata Yuni, salah satu adik ipar Suyanto, di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Senin (11/1).

Bahkan, kata Yuni, Erna banyak di dalam kamar bersama putrinya, dan masih menunggu kabar terkini suaminya bersama adik iparnya, Riyanto (32) yang keduanya menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182.

Suyanto, kata Yuni, merupakan anak nomor satu pasangan suami istri Wagiyo-Wagiyem, anak nomor dua suaminya, Suparno, kemudian anak ketiga, Riyanto (penumpang Sriwijaya Air) dan anak bungsu, Sulistyo.

"Jadi ada dua orang kakak beradik, Suyanto dan Riyanto yang masuk manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, hilang kontak di Kepulauan Seribu itu," katanya.

Suparni (70), salah satu bude Suyanto dan Riyanto menjelaskan, sejak ada kabar Suyanto masuk daftar penumpang pesawat yang hilang kontak tersebut, Erna kelihatan syok dan sedih.

Menurut Suparni, Erna memang sangat syok dan sejak ada informasi peristiwa tersebut, dia selalu di dalam kamar bersama putrinya semata wayang.

Suyanto dan adiknya, Riyanto jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News