Erwin Arnada, Mantan Bos Playboy Indonesia yang Terus Berkarya
Ungkap Kisah Nyata Pedofilia di Bali Utara
Selasa, 21 Februari 2012 – 08:08 WIB

Erwin Arnada. Foto : Rildwan Habib/Jawa Pos
Tiga hari setelah menghirup udara bebas, Erwin langsung action merancang filmnya. Untuk kali pertama Erwin terjun langsung sebagai sutradara. "Dulu saya tiap hari duduk bareng sutradara, sekarang mencoba sendiri. Alhamdulillah bisa juga dan selesai dalam 23 hari," jelasnya.
Sebelumnya, film-film yang diproduseri Erwin, antara lain, Asmara Dua Diana (2009), Jelangkung 3 (2007), Jakarta Undercover (2006), Cinta Silver (2005), Catatan Akhir Sekolah (2005), 30 Hari Mencari Cinta (2004), dan Tusuk Jelangkung (2003).
Erwin juga turun langsung mencari lokasi di sekitar Pantai Lovina, Bali Utara, yang terkenal dengan atraksi lumba-lumba. "Sampai kebaya pemain saya juga cari sendiri," ucapnya.
Saat casting, Erwin mengaku kesulitan menemukan pemain yang menjadi Wayan Manik. Wayan yang asli sudah pindah dan tidak bisa dilacak. "Saat mendekati jadwal syuting, kami dapat Dedey Rusma, anak asli Singaraja," lanjutnya.
Kerasnya kehidupan di penjara tidak membuat mental Erwin Arnada jatuh. Dia malah makin produktif. Novel pertamanya, Rumah di Seribu Ombak, yang lahir
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu