Eyjafjallajokull 'Batuk', Dunia Kena Dampaknya

Hari Keempat, Banyak Penerbangan Masih Lumpuh

Eyjafjallajokull 'Batuk', Dunia Kena Dampaknya
BANDARA - Sejumlah calon penumpang pesawat saat terlihat harus menunggu di Bandara JFK di New York, AS, yang banyak penerbangannya juga harus ikut terkena dampak dari debu akibat letusan gunung di Islandia beberapa hari lalu. Foto: Xinhua/Wang Chengyun.
TIDAK seperti berbagai daerah di tanah air, atau kawasan-kawasan di Asia misalnya, yang kerap terkena dampak langsung bencana alam seperti gempa, banjir, tsunami dan sebagainya, Eropa - termasuk juga Amerika Serikat (AS) - nyatanya punya masalah sendiri dengan fenomena alam luar biasa. Ini antara lain yang tergambar dari peristiwa beberapa hari terakhir, ketika sebuah gunung 'asing' bernama Eyjafjallajokull meletus di tengah lautan sana, atau tepatnya di Islandia.

Debu vulkanik yang dikeluarkan oleh letusan gunung itu dan terus menyebar luas, ternyata membawa dampak luar biasa besar ke berbagai kawasan. Hampir seluruh daratan Eropa ternyata harus menerima dampaknya, terutama dalam hal gangguan penerbangan, yang bahkan hingga Minggu (18/4) kemarin sudah memasuki hari keempat. Diberitakan berbagai media, sekitar 30 negara Eropa hingga kemarin masih menutup atau melarang penerbangan di wilayah udara mereka. Jutaan orang pun gagal terbang dan terdampar di bandara, bahkan banyak yang terpaksa tidur dan berkemah di sana.

Seperti dilaporkan oleh koresponden Jawa Pos di Inggris, Nurani Susilo, pemerintahan PM Gordon Brown kemarin masih memperpanjang larangan penerbangan di wilayahnya. British Airways pun membatalkan semua penerbangan dari dan ke London sepanjang hari kemarin. Hal sama juga terlihat di konter maskapai lain. "No flight until further notice (tak ada penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut)," kata petugas loket pembelian tiket maskapai penerbangan Air France di Birmingham International Airport.

Nurani pun melaporkan, Sabtu lalu, dirinya sempat mengantar seorang mahasiswi Indonesia yang harus pulang mendadak karena mendapat kabar dari Jakarta bahwa ibundanya meninggal dunia. Namun, ia dan rekan-rekan tak ingat bahwa sejak Kamis (15/4) lalu penerbangan dari dan ke Eropa hampir tidak ada, karena abu letusan gunung berapi di Islandia. Gunung itu meletus sejak Rabu lalu (14/4).

TIDAK seperti berbagai daerah di tanah air, atau kawasan-kawasan di Asia misalnya, yang kerap terkena dampak langsung bencana alam seperti gempa,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News