Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia

Senjatai Teroris dari Jualan Narkoba

Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia
Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia
Fadli ditangkap pada Oktober 2010 oleh "Special Branch" Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang merupakan unit khusus penanganan masalah teror, keamanan dalam negeri dalam intensitas tinggi di Malaysia. Penangkapan tersebut merupakan hasil kerja sama Polri dengan PDRM.

Saat ditangkap, Fadli membawa dua pucuk senjata api berupa pistol. Pada pengembangannya, pistol itu akan dibawa ke Indonesia yang dibeli dari Malaysia. Fadli pernah ditahan karena kasus perampokan Bank Lippo Medan tahun 2003. Setelah bebas, pada 2009 dia ditangkap lagi karena kepemilikan senjata api dan baru bebas dari tahanan di Penjara Tanjung Gusta, Medan pada bulan Juli 2010.

Dia ditangkap lagi karena diduga bersama Toni Togar (sudah ditahan) merancang perampokan Bank CIMB Niaga Agustus 2010 dan penyerangan terhadap Mapolsek Hamparan Perak, Sumatera Utara September 2010.  Fadli diektradisi ke Indonesia 4 Desember 2010 dengan menggunakan pesawat MH 723 dari Kuala Lumpur.

Dia dijemput langsung oleh Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Petrus Reinhard Golose. Dia mempunyai nama samaran Acin, dan sudah "kenyang" dengan perburuan polisi. Dua pucuk pistolnya digunakan jaringan Safrizal untuk merampok Bank BRI Unit Kutablang, Kabupaten Bireuen, Selasa, 12 Mei 2009.

     

JAKARTA - Para otak teroris yang tertangkap di Indonesia diketahui gelap mata dalam menjalankan aksinya. Bukan hanya merampok dan menyerang markas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News