Fadli Zon Sebut Laporan Sudirman Said Hanya Pepesan Kosong
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait langkah Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Menurut Fadli, laporan tersebut hanya pepesan kosong.
Fadli menilai , banyak hal aneh dari laporan Sudirman. Salah satunya ialah durasi rekaman yang mencapai 120 menit namun hanya 11,38 menit yang dijadikan laporan. Selain itu, ada dugaan rekaman tersebut sudah diedit.
Politikus Gerindra itu mengatakan, pertemuan Novanto, Riza Chalid dan Presdir PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsuddin yang diwarnai pencatutan nama presiden dan wapres serta permintaan saham hanya omong kosong. Sebab, tidak ada tindak lanjut setelah pertemuan 8 Juni 2015 itu.
"Saya menilai pertemuan itu juga pertemuan omong kosong gak ada apa-apa. Kalau pertemuan itu pertemuan serius pasti ada tindak lanjut. Mana ada pertemuan yang serius tapi tidak ada tindak lanjutnya. Jadi itu hanya pertemuan omong kosong kayak di warung kopi. Dan hanya pepesan kosong," tegasnya di gedung DPR Jakarta, Selasa (24/11).
Karena itu, Fadli justru berpendapat Sudirman Said bisa dituntut balik kalau ditemukan bukti bahwa rekaman tersebut telah diedit. "Saya kira sangat bisa (Sudirman Said dituntut), kalau betul itu hasil editan berarti dia sudah merekayasa," tegas Fadli. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait langkah Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Ketua DPR Setya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU
- Survei LKPI: Sudaryono Diunggulkan di Pilgub Jateng
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi