Fahmi Ralat Kesaksian Soal Anggota DPR Penerima Duit Bakamla
jpnn.com, JAKARTA - Saut Edward Rajagukguk, pengacara terdakwa kasus korupsi Bakamla, Novel Hasan mebeberkan, nama-nama anggota DPR RI yang disebut oleh Fahmi Darmawansyah dalam BAP telah diralat atau diklarifikasi dalam sidang di Pengadilan Tipikor.
"Ya diralat oleh saksi Fahmi Darmawansyah setelah diperdalam oleh ketua majelis, karena saksi tidak mengetahui secara pasti dan hanya didasarkan dugaan semata. Mana bisa kesaksian berdasarkan dugaan," kata Saut saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/1).
Fahmi Darmawansyah menyebut nama anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Eva Sundari, anggota DPR Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriandi dan anggota Komisi XI DPR Bertu Merlas. Kemudian, Donny Imam Priambodo, Wisnu dari Bappenas.
Dia menjelaskan, dalam BAP ada penjelasan dari Fahmi Darmawansyah bahwa dia menduga uang yang diberikan ke Ali Fahmi Habsyi itu akan diteruskan lagi ke beberapa anggota DPR.
Namun, Fahmi Darmawansyah tidak mengetahui hal itu dengan pasti alias hanya berasumsi. "Yang mengetahui hanyalah Adami. Makanya, waktu itu hakim mengatakan bahwa kalau tidak tahu ya dijawab aja tidak. Kan pertanyaan seharusnya kalau ditanya jaksa tahu atau tidak, ya jawab tidak. Kalau tahu ya jawab tahu," ujarnya.
Kemudian, Saut sebagai pengacara Novel Hasan menanyakan kepada Fahmi Darmawansyah yang menjadi saksi apakah kenal dengan kliennya atau pernah memberikan uang atau klienya pernah tidak meminta sesuatu terkait kasus tersebut.
"Jawabannya tidak pernah dan tidak kenal. Jadi, memang Fahmi Darmawansyah selalu memberikan uang kalau diminta oleh Adami yang merupakan keponakannya Fahmi Darmawansyah," jelas dia.
Dia menambahkan, uang yang diberikan ke Novel Hasan itu tidak pernah bersumber daripada Fahmi Habsyi maupun Fayakhun. Karena yang memberikan itu adalah Adami dan langsung diserahkan ke Novel.
Fahmi Darmawansyah meralat kesaksiannya soal anggota DPR penerima duit panas Bakamla
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Ingin Miskinkan Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Pengadilan