Fahri Hamzah Dorong Gerakan Koin untuk Lombok

 Fahri Hamzah Dorong Gerakan Koin untuk Lombok
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR

Namun, gempa pada 5 Agustus kali ini, dampaknya jauh lebih parah. Jika 29 Juli, banyak korban berjatuhan dan reruntuhan, utamanya di 3 kecamatan Sambalia, Sembalun dan Bayan. Kali ini, akibat gempa 5 Agustus, tercatat sebanyak 5 kabupaten-kota terdampak, dan bahkan setengah pulau Lombok juga terdampak.

"Ini di Lombok Utara seperti daerah mati. Di sanalah episentrum gempa kali ini. Lombok Timur, Lombok Barat, Mataram dan Lombok Tengah juga terkena. Sepanjang jalan raya rumah-rumah hancur berantakan. Seperti habis dilibas ekor raksasa," kata Fahri.

Menurut Fahri yang juga berasal dari NTB itu, penyelesaian gempa Lombok 5 Agustus ini, tidak cukup hanya ditangani dari Lombok. Tetapi, gempa ini harus ditangani secara nasional dengan pasokan sumber daya dari luar NTB.

"Pak Jokowi, juga para menteri terkaitnya, tolong lihatlah tempat kami. Setengah pulau kami roboh, ratusan orang meninggal ditambah lagi dengan putusnya aliran listrik dan air. Sumber daya lokal juga sudah tidak lagi memadai. Ini bencana nasional," tegas politisi dari PKS itu.

Menyinggung soal recovery pasca gempa, Fahri menyebutkan kalau gakitu memerlukan waktu yang lama, dengan melihat sendiri dampak dari gempa tersebut. Seperti, Lombok Utara mesti dibangun ulang, kabupaten yang lain juga mesti diperhatikan.

"Recovery pariwisata kita juga mesti menjadi perhatian serius. Saya bersama rekan-rekan juga sedang mendorong gerakan 'Koin untuk Lombok'. Gerakan solidaritas nasional untuk recovery korban gempa. Ini mesti menjadi gerakan nasional. Saya perhatikan respon masyarakat sipil luar biasa," ucapnya.

"Bangunan hanyalah benda mati, tapi manusia ini bernyawa. Mereka adalah prioritas kita. Gempa ini menimbulkan luka. Bukan luka yang biasa. Ini luka yang dalam. jadi, mari bersama dalam gerakan 'Koin untuk Lombok'. Pak, bencana gempa Lombok adalah bencana nasional. Jangan lagi mengatakan, gempa lombok bukan bencana nasional. Ini bencana besar. Ini bencana Nasional. Ini akan lama," pungkas Fahri.(jpnn)


Bangunan hanyalah benda mati, tapi manusia ini bernyawa. Mereka adalah prioritas kita. Gempa ini menimbulkan luka. Bukan luka yang biasa. Ini luka yang dalam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News