Fahri Ragukan Keampuhan Salim Segaf Kerek Suara Prabowo

Fahri Ragukan Keampuhan Salim Segaf Kerek Suara Prabowo
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku pesimistis dengan tingkat elektabilitas Salim Segaf al-Jufri sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto di Pemilu 2019. Terlebih, munculnya nama ketua Majelis Syura PKS itu bukan dari proses partai politik tapi karena ijmak ulama.

"Sebenarnya di PKS dari sembilan nama yang diajukan. Setahu saya itu harus diputuskan terlebih dahulu di musyawarah majelis syura siapa sembilan (cawapres) yang akan diutus mewakili,” ujar Fahri di Jakarta, Selasa (31/7).

Fahri menegaskan, munculnya nama Salim sebagai cawapres yang direkomendasikan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama tak serta-merta diterima begitu saja oleh parpol pengusung Prabowo. “Jadi proses di GNPF itu proses nonparpol," katanya.

Menurut Fahri, nama Salim hanya memiliki tingkat keterpilihan kecil. Sebab, elektabilitas mantan menteri sosial itu tak lebih dari dua persen suara dari PKS.

 

Merujuk survei versi Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader PKS, figur yang punya elektabilitas signifikan adalah Ahmad Heryawan (31,72 persen), Hidayat Nur Wahid (24,7 persen), M Anis Matta (20,34 persen), Irwan Prayitno (13,08 persen) dan M Sohibul Iman (4,5 persen). Sedangkan Salim, Tifatul Sembiring, Nur Mahmudi Ismail dan Al Muzammil Yusuf di bawah 2 persen.

Fahri Hamzah mengaku pesimistis dengan tingkat elektabilitas Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf al-Jufri sebagai bakal cawapres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News