Faisal Basri, Mengejar Kursi Gubernur DKI Jakarta dengan Modal Saweran
Dapat Rp 4,7 Juta dari Bantingan Jemaat Gereja
Minggu, 05 Februari 2012 – 00:05 WIB
Nah, di akhir diskusi di Gandaria itu, tiba-tiba ada spanduk yang dibentangkan. "Ada foto saya dengan tulisan saatnya memimpin Jakarta. Jantung saya rasanya sama dengan naik roller coaster Dubai itu. Benar-benar kaget," ucap Faisal.
Rupanya, para aktivis -antara lain, Arie Sujito dari Fisipol UGM Jogjakarta dan Teten Masduki (pendiri ICW)- sengaja merancang kejutan untuk Faisal. Saat Pilkada Jakarta 2007, Faisal digadang-gadang sebagai calon dari PDI Perjuangan. Namun, di tengah jalan, namanya terpental.
PDIP akhirnya mengusung Fauzi Bowo. "Saat itu saya sempat dipanggil Ibu Mega (ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Red). Ada Pak Taufik (Kiemas) juga. Mereka pada intinya meminta maaf dan menghargai," tuturnya.
Bagaimana dengan Partai Amanat Nasional (PAN)? Faisal adalah inisiator Majelis Amanat Rakyat, cikal bakal PAN. Dia juga Sekjen PAN pertama sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 2001.
Faisal Basri kini rajin blusukan ke kampung-kampung di pelosok Jakarta. Itu adalah bagian dari ikhtiarnya untuk maju sebagai calon orang nomor satu
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor