Faisal Basri: PLN Pakai Seluruh Utang untuk Investasi

Faisal Basri: PLN Pakai Seluruh Utang untuk Investasi
Petugas PLN sedang mengecek meteran listrik. Foto: dok PLN

“PLN ini BUMN aset terbesar, sampai April 2021 mencapai Rp 1.599,5 triliun. Harus kita jaga bersama-sama. Tidak ada BUMN lain dengan aset sebesar ini,” kata Faisal.

Pernyataan Faisal dikuatkan laporan keuangan PLN dan sejumlah BUMN. BRI dan Bank Mandiri punya aset masing-masing Rp 1.387 triliun dan Rp 1.001 triliun. Sementara Pertamina Rp 984 triliun.

Adapun aset BNI dan BTN masing-masing bernilai Rp 709 triliun dan Rp 297 triliun. BUMN lain beraset total di bawah PLN, Pertamina, dan empat bank pemerintah tersebut.

Investasi PLN, lanjut Faisal Basri, bisa lebih besar dari utang karena sumber dananya tidak hanya pinjaman.

Sebagian investasi PLN didanai dari kas internal dan penambahan modal. Investasi dari kas internal dimungkinkan karena PLN masih mencatatkan keuntungan.

Dia salut dengan tata kelola keuangan PLN yang tetap untung meski harga listrik tidak naik sejak 2017. Padahal, sumber pendapatan PLN hanya dari menjual daya.

"Ongkos naik terus, harga tidak boleh dinaikkan,” ujarnya.

Pendapatan PLN bisa naik karena jumlah pelanggan memang bertambah dari 61 juta menjadi 79 juta. Meski menambah pendapatan, peningkatan pelanggan juga menaikkan biaya produksi. Sebab, kata Faisal, makin banyak pelanggan harus dilayani.

Ekonom Faisal Basri mengatakan peningkatan jumlah utang PT PLN jauh di bawah investasi dan nilai aset BUMN itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News