Faisal Basri: Subsidi BBM Mengurangi Kemampuan Membiayai Orang Miskin
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri angkat bicara soal dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang ramai diperbincangkan publik.
Menurutnya, subsidi BBM yang sangat besar justru merugikan orang miskin.
"Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk subsidi BBM mengurangi kemampuan pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang lebih dibutuhkan oleh orang miskin, misalnya subsidi pendidikan dan kesehatan," ujar Faisal dalam website pribadinya, Minggu (28/8).
Faisal memaparkan salah satu tujuan dari kebijakan subsidi adalah redistribusi, agar distribusi pendapatan menjadi lebih merata.
Dia menyebut salah satunya adalah menetapkan harga lebih murah untuk barang agar dapat dijangkau oleh masyarakat yang miskin sekalipun.
"Subsidi BBM tampak tidak sejalan dengan tujuan tersebut karena ternyata orang miskin sedikit menggunakan BBM dari pada orang kaya. Sementara itu, subsidi BBM membutuhkan anggaran sangat besar," ujarnya.
Pria berdarah batak itu menilai pada dasarnya tujuan kebijakan subsidi BBM adalah untuk mengurangi beban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, kebijakan tersebut bukan kebijakan yang paling efektif untuk memenuhi tujuan ini.
Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri angkat bicara soal dana subsidi BBM yang ramai diperbincangkan publik.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!