Faisal Seto

Oleh: Dahlan Iskan

Faisal Seto
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tanggapan Seto itu ditulis di atas pesawat. Yakni dalam penerbangan 18 jam dari New York ke Singapura. Setelah satu jam transit, kemarin pagi, Seto mendarat di Jakarta.

Baca Juga:

Seto memang menyertai Luhut Binsar Pandjaitan ke Brasil. Yakni untuk melakukan kerja sama ternak sapi dan impor dagingnya. Dari Brasil, Seto mendampingi Luhut ke Washington DC.

Luhut menemui pimpinan IMF: Ekonom asal Bulgaria. Anda mengenalnya dengan nama Kristalina Ivanova Georgieva-Kinova.

Luhut melakukan klarifikasi atas kritik Kristalina di soal yang sama: hilirisasi nikel.

"Sudah beres. Kristalina sudah minta maaf," kata Luhut Pandjaitan. "Beliau juga akan menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya itu di forum ASEAN dalam waktu dekat," tambahnya.

"Kristalina balik memuji hilirisasi kita. Negara berkembang harus mengikuti cara Indonesia. Tidak boleh lagi ekspor bahan mentah," kata Luhut.

Tanggapan Seto atas kritik Faisal Basri itu diberi judul tidak kalah keras: Sesat Berpikir Hilirisasi Faisal Basri.

Seto memang salah satu anak buah Luhut. Ia menjabat deputi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves. Ia juga komisaris Bank BNI. Seto sudah ikut Luhut Pandjaitan sejak di PT Toba Sejahtera.

PENDAPAT paling kritis soal program hilirisasi tambang nikel, Anda sudah tahu: datang dari Dr Faisal Basri. Ekonom Universitas Indonesia yang sangat populer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News