Fakta di Balik Aktivitas PSK Warung Remang LCM

Fakta di Balik Aktivitas PSK Warung Remang LCM
PSK yang terjaring razia warung remang-remang. Foto: JPG/Pojokpitu

Kebanyakan tamu wisma tersebut merupakan para supir yang hendak menyeberang ke Bali. Untuk melepas penat sembari menunggu kapal, mereka mampir ke wisma.

“Penghuni wisma semakin hari semakin bertambah. Bahkan, sampai ada yang dari Bali dan Jawa Tengah,” ungkap Novi.

Selain warung remang LCM, kawasan Warung Panjang yang terletak di pinggir jalan raya Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, juga terlihat ramai.

Selain menawarkan jasa karaoke, para wanita yang mangkal di Warung Panjang juga bisa di-booking.

“Sekitar pukul 21.00, wanita-wanita penghuni wisma mulai berdatangan. Berbeda dengan warung remang LCM, di Warung Panjang malah 24 jam buka,'' ungkap Nuryanto, 40, bagian keamanan wilayah.

Salah seorang wanita yang mangkal di warung panjang, Nurul, 26, menuturkan, pada siang hari para wanita tersebut tinggal di dalam kamar dan tidur.

Selama tinggal di wisma, disebutkan ada banyak pungutan. Ada uang sewa warung dan bayar uang ‘tibum’ (uang informasi).

Uang informasi untuk setiap bulan per orang ditarik Rp 50.000. “Kalau ada razia, kami selalu dikasih kabar,” ucap Nurul.

Puluhan wanita yang disinyalir berpraktik sebagai PSK tiap malam terlihat menjaring para pria hidung belang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News