Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa

Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa
Tim Unit Idik VI PPA Polresta Pekanbaru menggiring Lili ke dalam sel tahanan Mapolresta Pekanbaru. Selasa dini hari (31/1/20170/). Foto : ARIEF BUDI KUSUMA/RIAU POS

jpnn.com - jpnn.com - Peristiwa meninggalnya anak balita M. Zikli, 18 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, menyedot perhatian publik. Sang pemilik panti, Hj Lili Rachmawati, ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.

AFIAT ANANDA-SAKIMAN, Pekanbaru

SEOLAH tak merasa bersalah, Lili Rachmawati terlihat tegar saat Selasa dini hari kemarin (31/1) polisi menetapkannya sebagai tersangka dan menjemputnya.

Dia dijerat pasal tindak kekerasan hingga menghilangkan nyawa seseorang.

’’Saya diancam. Keluarga (korban) meminta Rp 50 juta kepada saya. Tapi, saya tidak membunuhnya,’’ tutur Lili menjawab pertanyaan wartawan saat digiring ke sel tahanan Polresta Pekanbaru. Ekspresinya dingin. Tak terlihat penyesalan pada dirinya.

Menurut ketua Yayasan Tunas Bangsa itu, dirinya tidak melakukan tindakan seperti yang dituduhkan polisi.

Korban M. Zikli meninggal karena sakit. ’’Dia demam tinggi dan diare. Kalau dianiaya, tidak ada,’’ tegas Lili.

Zikli dititipkan orang tuanya ke panti asuhan milik Lili sekitar 10 bulan silam. Sejak Zikli dititipkan itu, ujar Lili, orang tuanya tidak pernah mengunjungi korban lagi.

Peristiwa meninggalnya anak balita M. Zikli, 18 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, menyedot perhatian publik. Sang pemilik panti,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News