Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa

Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa
Tim Unit Idik VI PPA Polresta Pekanbaru menggiring Lili ke dalam sel tahanan Mapolresta Pekanbaru. Selasa dini hari (31/1/20170/). Foto : ARIEF BUDI KUSUMA/RIAU POS

’’Orang tuanya tidak pernah melihat dia di sana. Mereka tidak tahu bila anaknya sakit,’’ dalih Lili.

Dari penelusuran Riau Pos (Jawa Pos Group), yayasan yang dikelola Lili memiliki lima panti asuhan. Karena itu, oleh sebagian warga Pekanbaru, Lili dijuluki ratu panti asuhan.

Sayang, kondisi lima panti itu sangat memprihatinkan. Tidak layak huni. Bahkan, ada yang mirip penjara untuk menampung orang-orang kurang waras (gila).

Panti pertama terletak di Jalan Bukit Rahayu, Pekanbaru. Di sanalah awal mula Lili menapak karir sebagai pekerja sosial. Di panti itu jua balita Zikli diasuh sebelum akhirnya meninggal.

Tak jauh dari panti pertama, Lili mendirikan panti kedua. Bangunannya dua lantai dengan cat kuning hijau.

Kondisi bangunan tersebut sama dengan seluruh panti milik Lili, yakni tidak terawat dan terkesan kumuh.

Banyak barang yang berserakan. Kaca jendela dibiarkan pecah di sana-sini. Penghuninya dimasukkan di ruangan dengan pintu dan terali besi. Mirip penjara.

Saat Riau Pos Senin (30/1) mendatangi tempat tersebut, bangunan itu sudah tidak berpenghuni. Menurut warga sekitar, penghuninya sudah dipindahkan ke tempat lain.

Peristiwa meninggalnya anak balita M. Zikli, 18 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, menyedot perhatian publik. Sang pemilik panti,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News